JATI NUR SALIM

ILMU

JATI NUR SALIM


JALAN MENCAPAI BAHAGIA 

Innal Hamda Lillah  puji syukur kehadirat  Illahirobi. Allah SWT. telah  banyak melimpahkan karunia kepada kita, Allah jualah   tempat kita memohon pertolongan, ampunan dan tempat berlindung dari segala godaan syetan yang selalu  menggelincirkan kita dari kebenaran.  Sholawat beserta salam senantiasa selalu kita ucapkan sepanjang detak jantung masih ada  baik dengan lisan maupun disetiap relung hati yang amat dalam. Dengan demikian mudah-mudahan kelak kita mendapatkan magfiroh-Nya dan safaat  Nabi Muhammad saw. Amin yarobalalamin.
Jati Nur Salim merupakan pemahaman atau ilmu pengetahuan tentang inti dari kehidupan, cahaya Illahi ( Nurullah ) dan kedamaian atau kebahagiaan yang selalu kita minta kepada Yang Maha Esa disetiap hari  minimal lima kali, yaitu suatu permohonan  mendapatkan jalan untuk mencapai kebahagiaan didunia dan akherat. Ketika kita ingat pada suatu tuntunan yang mengisaratkan suatu perintah, bahwa setelah beribadah duduk dan berdo'a, bertebaranlah dipermukaan bumi untuk mencari karunia Allah. Akhirnya kitapun dari kampung-kampung dari desa-desa dengan tujuan masing-masing,  menyebar keberbagai peloksok kota mencari ladang kebahagiaan karena bahagia adalah sebuah harapan. Oleh karena itu siapapun pasti ingin mendapatkannya, lantas bagaimana caranya agar kita benar-benar mendapatkan kebahagiaan yang hakiki ?  Allah Ta'ala memberikan resep hidup bahagia yang hakiki dalam Al Qur'an Surat An Nahl : 97 " Barang siapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan". Semua itu bisa didapatkan apabila kita mau berusaha, beramal shaleh dengan penuh keimanan dan keihklasan mengharap ridha Allah dan sesuai dengan tuntunan yang disampaikan Nabi Muhammad Shallallahu'alaihi wa sallam.
Untuk mendapatkan Ilmu Jati Nur Salim, tentunya seseorang harus belajar  mengembangkan potensi diri dengan tujuan mengembangkan kepribadian menjadi pribadi  yang berakhlak mulia, mampu mengendalikan diri dan memiliki keterampilan  serta  kecerdasan baik kecerdasan spiritual maupun intelektual. Agar lebih paham dan mendapatkan hasil dari  ilmu ini,  kita harus lebih   pokus  terhadap pola latihan, bimbingan dan pembinaan terhadap diri sendiri dari tiga unsur yang terdapat dalam tubuh yaitu rohani, akal dan jasmani. Disamping itu kita juga mesti memandang bahwa segala sesuatu yang ada dialam semesta  merupakan keberadaan (wujud) yang paling dimanifestasikan, karena setiap yang berwujud akan mempunyai nama dan sifat. Segala yang ada dialam semesta ini merupakan cermin - cermin yang mempunyai dua sisi yang terang dan gelap ( sifat jamal dan jalal ), dan juga sebagai refleksi dari bayangan diri-Nya. Sebagaimana yang di pedomankan dalam Al-Qur'an surat Al. Furqaan ( Apakah kamu tidak memperhatikan Tuhan memanjangkan bayang-bayang-Nya ). Dalam hal ini ternyata manusia juga  mempunyai dua sisi sifat tersebut yaitu Qolbu sebagai sisi terang dan jasmani sebagai sisi gelap.  Oleh karena itu filosopi ngaca diri ( intropeksi ) harus menjadi bagian dari pembelajaran ilmu Jati Nur Salim. Intropeksi yang dilakukan berupa proses kontemplasi pribadi yaitu pengamatan terhadap diri sendiri, sehingga menghasilkan inpormasi tentang bekerjanya pikiran, jiwa dan jasmani. Sedikit artikel kiranya bisa menjadi referensi diri yaitu ; "Ada sebuah kapal laut yang akan berlayar di lautan lepas  dipastikan membutuhkan petunjuk arah.  Namun ada yang tak kalah penting adalah selalu mengetahui posisi yang benar saat dilaut, karena sedikit saja terjadi kekeliruan akan membuat kapal tersesat dan salah arah." 

DEVELOPING SPIRITUAL POTENTIAL
(Mengembangkan Potensi Rohani )
Langkah awal dalam membina dan mengembangkan potensi rohani adalah menyadari bahwa dalam diri ini terdapat sipat yang bisa membuat lupa dan hilap. Ini merupakan salah satu kelemahan atau kekurangan diri dari kekurangan kekurangan yang lainnya. Kesadaran atas kekurangan pada diri ini, akan mendorong diri kita untuk selalu membina diri dan berjalan pada jalan yang lurus untuk membuat suatu perubahan. Taufik Allah SWT. kepada seorang hambanya adalah bersegeralah untuk berubah dan lebih baik, karena Allah akan membantu merubah untuk dirinya.
Do'a tidak menjadi lupa manakala akan memulai aktifitas dengan harapan akan mendapatkan berkah-Nya. Setelah itu tidak ada salahnya sejenak kita menatap dan menata diri sambil membuka kedua telapak tangan lalu letakkan pada suatu mahligai yang sangat indah bagaikan sebuah istana yang didalamnya terdapat Raja sebagai peminpin dan lain sebagainya, yang Allah SWT ciptakan yaitu suatu mahligai berupa dada, dimana didalam dada ada qolb (hati), didalam qolb ada fuad, didalam fuad ada syagofa, didalam syagofa ada sir dan didalam sir ada Allah tempat Allah menyimpan rahasiah. Dengan demikian setiap unsur yang terdapat dalam lapisan tersebut mesti menjadi renungan yang mendalam sehingga betul betul kita mengerti, paham dan dapat diimplementasikan juga direpleksikan dalam setiap gerak dan langkah  kehidupan sehari hari sesuai dengan tujuan Allah SWT ciptakan yaitu agar kita selalu dalam beribadah. Keempat makam atau kedudukan itu bersusun bagaikan sekumpulan lingkaran dimana dada ( shadr) merupakan lingkaran terluarnya. Qalb (hati) dan fuad ( hati yang lebih dalam) berada pada kedua lingkaran tengah. Sedangkan syagofa  lubuk hati yang paling dalam /nurani (lubb) terletak dipusat lingkaran. Jika kita menggunakan hatinya (qalb) dalam arti qalb dan fuadnya, maka ia bisa sajah baik dan bisa juga buruk. Fuad sangat sensitif terhadap dorongan qalb (hati) dan dapat merasakan akibatnya. Jika qalb (hati) bergejolak karena terancam oleh bahaya atau hati tersentuh oleh siksaan bhatin, fuad terasa seperti terbakar, jika hati tenang fuadpun tentram dan senang. Untuk mendapatkan dan memperkuat ketenangan juga kedamaian, tentunya harus memperhatikan hati (lubb) yang amat dalam yaitu hati nurani (cahaya mata hati) yang telah dipastikan kebenaranya datang dari Allah SWT. Oleh karena bagian syagofa (lubb) / hati nurani yang terdalam, harus terus mendorong fuad dan qalb agar selalu ada dalam peran dan fungsi yang sesungguhnya. Fuad  tempat penglihatan batiniah dan terdapat perasaan yang dalam dan berfungsi sebagai penyimpan daya ingatan. Qalb dan fuad berkaitan erat dan pada waktu tertentu hampir tidak bisa dibedakan.  Fuad adalah inti qalb, qalb mengetahui,  sedangkan fuad melihat. Namun sejatinya fuad lebih dalam maknanya dibanding qalb, untuk melihat sesuati  dengan qalb masih seperti mata indrawi yang membutuhkan cahaya untuk melihat objek, sedangka fuad melihat dengan sebenarnya  dan dengan kepastian menetapkan kebenaran atas apa yang dilihatnya dalam arti  melihat kebenaran fuad tidak lagi membutuhkan persyaratan apapun kecuali pertolongan Allah dengan hidayah-Nya. Pada saat fuad menyatu dengan qalb maka penglihatan seseorang akan menembus kedalam objek, sehingga hal yang tidak  bisa dilihat dengan mata yang sipatnya ghaibpun  terlihat menjadi nyata. Semua yang belum kita ketahui dan belum pernah dilihat akan tergambar langsung didepan mata kita, inilah yang disebut ilmu laduni. Ilmu yang langsung berasal dari Allah SWT. yang dengan ilmu itu kita bisa membuka mata hati nurani, bisa menguasai berbagai macam ilmu dunia dan akherat dengan lebih mudah, bisa membuat kita jauh lebih bijaksana dalam menjalani hidup dan mampu menyelesaikan berbagai persoalan pribadi, keluarga  dan orang lain.
Seseorang yang berhasil dalam mengembangkan potensi rohani (Developing Spiritual Potential) akan menjadi orang yang memiliki ahlak mulia sehingga kebahagiaan di akherat yang menjadi harapan akan tercapai.
Bersambung....



Written by    : Putra Citetel
Koran Serumpun 












Komentar

Postingan Populer