KOPERASI BERPRESTASI

KOPKA

Koperasi Pegawai Kementerian Agama
Jakarta

KOPERASI BERPRESTASI TINGKAT
Nasional dan DKI



Berdasaran Keputusan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Nomor : 30/Kep/M.KUKM/VII/2013 Tanggal 5 Juli 2013
Koperasi Pegawai  Kementerian Agama (Kopka) mendapat penghargaan sebagai "Koperasi Teladan Nasional" yang disematkan Presiden RI
"Susilo Bambang Yudhoyono" di Mataram.

Pada tahun 2014 Kopka mendapat penghargaan Koperasi sehat dengan nilai predikat 85 atas pengelolaan Simpan Pinjam dengan Keputusan Kepala Dinas Koperasi, UMKM dan Perdagangan Propinsi DKI Jakarta Nomor : 145 tanggal 18 Agustus 2014.


Pada tahun 2016 Kopka juga masih meraih prestasi "Koperasi Terbaik Anggota PKPRI DKI Jakarta" terbaik dari 315 Koperasi yang ada di DKI. 

Barangkali ada pertanyaan.....
Kenapa Community Koran Serumpun membuat artikel di Blog ini ?


Tentunya ada keterkaitan kiprah salah seorang anggota Koran Serumpun dalam pengelolaan Koperasi Pegawai Kementerian Agama.     Diawal menerima tugasnya  sebagai Kepala Unit Usaha Simpan Pinjam dalam rapat Pengurus dan Pengawas Kopka, ditanya tentang program dan misi kerja sebagai Kepala Unit Usaha Simpan Pinjam. Apa yang akan kamu lakukan sebagai Kepala Unit ? "Akan membangun kepercayaan Pengurus, Pengawas dan para anggota terhadap kinerja pengelolaan Koperasi."  Secara sederhana itu yang menjadi jawabannya. Usai mengikuti rapat Pengurus dan Pengawas, ada hal yang menjadi pemikiran diawal menerima tugas dan tanggungjawab tersebut adalah apa yang akan menjadi Moto Kerja disampinga Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga menjadi landasan kerja. Ketika itu langsung terpikir akan prinsip hidup orang-orang  terdahulu terhadap 6 hal yaitu "Sir, Pikir, Cipta, Rasa, Karya, Karsa" akhirnya itulah yang  menjadi  "Moto Kerja."
MOTO KERJA :
SIR
Suatu pekerjaan akan terasa mudah apabila dikerjakan dengan iklas, jiwa yang bersih, heningnya alam pikiran dan paham segala sesuatu terjadi atas kehendak-Nya.
PIKIR
Akal budi atau ingatan yang dapat memberikan pertimbangan baik dan buruknya sesuatu yang akan dikerjakan.  Disamping memberikan pertimbangan,  juga mencari upaya untuk menyelesaikan suatu pekerjan dengan akal budi.
CIPTA
Kekuatan atau kemampuan pikiran, imajinasi, keinginan untuk menciptakan sesuatu dan membuat gambar - gambar terhadap perencanaan dengan kreatif. Untuk itu skala prioritaspun harus dibuat dan didorong dengan  kekuatan visualisasi atau daya cipta yang jelas.
RASA
Sesuatu yang tercipta dalam pikiran seolah - olah telah membentuk dan dapat merasakan keberadaannya.
KARSA
Setelah sesuatu tercipta dalam pikiran diikuti dengan merasakan hasil ciptaannya, maka dilanjutkan dengan karsa yaitu berupaya mewujudkan keinginan tersebut cecara nyata sehingga dapat dilihat, disentuh dan berdaya guna.

Keenam prinsip hidup yang menjadi moto dalam melaksanakan tugas atau pekerjaan sehari-hari kalau dipahami secara hakekat  akan rumit kami pahami.  Akan tetapi kami mencoba menyederhanakan supaya lebih mudah mengimplementasikannya dalam sendi sendi kehidupan. dengan penuh keyakinan bahwa " KECERDASAN SPIRITUAL AKAN MEMBANGUN KECERDASAN INTELEKTUAL".









Komentar

Postingan Populer